LONGMARCH LAWAN GENOSIDA: Seruan Kemanusiaan Lawan Kelaparan di Gaza
Jakarta, 27 Juli 2025 — Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat tumpah ruah memenuhi kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat hingga Bundaran Hotel Indonesia, Minggu pagi (27/7), dalam aksi Longmarch Lawan Genosida sebagai bentuk solidaritas atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza, Palestina.
Dengan membawa atribut Palestina, spanduk, hingga alat makan dan alat masak, para peserta menegaskan bahwa krisis yang menimpa Gaza bukanlah bencana alam biasa, melainkan kejahatan kemanusiaan. Aksi ini menjadi respon cepat atas laporan bahwa ratusan anak-anak di Gaza telah meninggal dunia akibat kelaparan yang disengaja oleh blokade dan serangan militer Israel.
Seruan lantang menggema sejak pukul 06.30 pagi, dengan titik kumpul di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta. Aksi kemudian dilanjutkan dengan longmarch ke Bundaran HI dan kembali lagi ke Kedubes AS. Para peserta menyuarakan keprihatinan sekaligus kemarahan terhadap sikap pasif dunia internasional yang dinilai terlalu lamban dalam merespons kejahatan genosida yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Turut hadir dalam aksi ini, Bapak Ahmad Sahal, Ketua Departemen Kerjasama Kelembagaan pada Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan bahwa aksi ini bukan sekadar simbolik, tetapi juga bentuk nyata komitmen umat untuk tidak tinggal diam melihat penderitaan saudara-saudara di Palestina.
“Kelaparan dijadikan senjata penjajah Israel. Ini bukan lagi isu politik semata, ini adalah masalah moral dan kemanusiaan. Dunia tidak bisa terus bungkam,” tegas Ahmad Sahal di sela aksi.
Aksi longmarch ini diharapkan menjadi pemantik gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan untuk mendesak penghentian blokade, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, serta langkah internasional yang nyata dalam menghentikan genosida di Gaza.
