HDMI Apresiasi Pemerintah: 1.975 Rumah Subsidi untuk Dai dan Guru Ngaji Bentuk Kepedulian Nyata

HDMI Apresiasi Pemerintah: 1.975 Rumah Subsidi untuk Dai dan Guru Ngaji Bentuk Kepedulian Nyata

HDMI Apresiasi Pemerintah: 1.975 Rumah Subsidi untuk Dai dan Guru Ngaji Bentuk Kepedulian Nyata

 

Jakarta, 28 Juli 2025 —

Himpunan Dai Muda Indonesia (HDMI) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah atas program bantuan perumahan subsidi bagi para dai dan guru ngaji. Sebanyak 1.975 unit rumah bersubsidi telah dialokasikan sebagai bentuk penghargaan terhadap pengabdian para dai dan guru ngaji dalam membina spiritual umat di akar rumput.

Ketua Umum HDMI, Habib Idrus Salim Aljufri, menilai bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memperhatikan kesejahteraan para tokoh agama yang menjadi ujung tombak pembinaan moral dan spiritual masyarakat.

“Kami menyambut baik dan mengapresiasi program ini. Para dai dan guru ngaji adalah garda terdepan dalam membangun karakter bangsa. Sudah saatnya mereka mendapatkan perhatian yang layak, termasuk dalam hal tempat tinggal yang layak huni,” ujar Habib Idrus di Jakarta.

HDMI menegaskan bahwa program ini bukan hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tapi juga memperkuat ekosistem dakwah, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

“Rumah adalah kebutuhan dasar. Dengan hunian yang layak, para dai dan guru ngaji dapat menjalankan tugas dakwahnya dengan lebih tenang dan optimal,” lanjut Habib Idrus.

📊 Kondisi Dai dan Guru Ngaji di Indonesia

• Menurut data Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), jumlah guru ngaji di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1 juta orang, sementara sekitar 72 % umat Muslim Indonesia masih buta huruf hijaiyah. Artinya, satu guru ngaji harus membimbing lebih dari seratus orang, belum termasuk tanggung jawab sosial lainnya.

• Data Kementerian Agama RI menunjukkan bahwa dari total guru LPQ, hanya 76.442 orang yang telah berijazah S1, sedangkan sisanya sebanyak 371.044 guru belum S1, mengindikasikan keterbatasan dalam kapasitas dan profesionalisme.

 

Realitas tersebut menegaskan pentingnya perhatian khusus terhadap kesejahteraan dan peningkatan kapasitas dai dan guru ngaji, khususnya di daerah-daerah pelosok yang selama ini bekerja tanpa jaminan sosial yang memadai.

 

Komitmen HDMI

 

HDMI berharap agar program rumah bersubsidi ini dapat dilanjutkan dan diperluas cakupannya, menjangkau lebih banyak dai, ustaz/ustazah, dan pegiat keagamaan lainnya di seluruh Indonesia. HDMI juga menyatakan kesiapannya untuk:

• Bersinergi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Agama, dan lembaga terkait lainnya;

• Menyiapkan data dan pendampingan bagi dai muda agar distribusi program tepat sasaran.

“HDMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan dai dan guru ngaji mendapatkan haknya untuk hidup layak dan bermartabat. Inilah bentuk hadirnya negara untuk para pelayan umat,” pungkas Habib Idrus